Mengenal Diri Lebih Dalam Dengan Alam Bawah Sadar
Hari ini mungkin Anda baru bisa melihat mimpi... Hari ini mungkin baru merasakan mimpi...
Hari ini mungkin baru merencanakan mimpi...
Teruslah mewujudkan mimpi.
Usaha boleh masih kecil
Tapi mindset tidak boleh kerdil
Yakinlah akan usaha Anda Yakinlah akan proses Anda Yakinlah akan perjuangan Anda
Teruslah luruskan niat Teruslah luruskan tujuan Dan perbarui niat kita
Berbuat baiklah sampai tidak sadar berbuat baik.
Agar segala usaha dan perjuangan kita, bisa sejalan lurus dengan Rel dan Jalur kehidupan Dunia Akhirat.
Berharap pada manusia adalah kekecewaan yang direncanakan.
Harapan yang tidak akan pernah ada ujungnya.
Harapan yang tidak akan pernah abadi.
Harapan yang semu tapi terlihat jelas di Dunia belum tentu jelas di Akhirat.
Harapan yang berujung kekecewaan.
Harapan yang tidak ada kepastian.
Harapan yang merasa membuat kita nyaman. Harapan yang merasa membuat kita tenang. Harapan yang selalu ingin dilihat manusia.
Tunggulah kekecewaannya ketika apa yang kita inginkan ternyata tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan yaitu harapan kepada manusia.
Pada akhirnya kita akan terus menyalahkan bahkan membenci mereka.
Pada akhirnya kita akan terus menyalahkan lingkungan dan keadaan sekitar kita.
Pada akhirnya sifat benci akan terus selalu ada di setiap apa yang kita inginkan menjadi kandas.
Pada akhirnya rasa syukur itu akan makin menipis bahkan mulai hilang karena pujian manusia.
Rencana dan niat yang baik ketika tujuan itu hanya untuk cari Ridho Allah.
Rencana dan niat yang baik ketika tujuan itu juga untuk mencari ridho Orang Tua kita.
Orang tua itu wali-Nya Allah di dunia, artinya sebagai kantor cabang di mana semua kebaikan anak-anaknya bisa di-acc oleh Allah kalau Orang tua Acc.
Tidak kuat rasanya diri ini, begitu egonya, karena hanya sisa-sisa tenaga yang diberikan kepada orang tua.
Padahal orang tua kita selalu sekuat tenaga membesarkan anak-anaknya.
Anda lihat wajahnya yang sudah semakin tua karena memikirkan kemaksiatan yang dilakukan anak–anaknya.
Anda lihat kulitnya yang sudah mengkeriput karena memikirkan nasib anak-anaknya.
Mungkin sekarang beliau sedang sakit tapi tidak ceritakan kepadamu karena takut mengganggu kerjaan dan bisnis anak-anaknya.
Wajahnya semakin putih, mungkin beliau punya penyakit kronis akan tetapi mampu menyembunyikan di depan anak-anaknya.
Kemudian ibumu tersenyum dengan senyuman yang sangat indah.
Lalu ibumu mengecup keningmu sebagaimana ketika dia kecup keningmu saat kau sakit ketika masih kecil.
Ibu mengusap kepalamu ketika TK dan SD dulu, memelukmu dan kau merasakan energi cinta dan keikhlasan Ibu mengalir pada dirimu.
Ibumu tidak akan minta apa-apa kepada anak-anaknya. Ibumu hanya minta 1 menit saja ketika habis sholat untuk mendoakan beliau.
Bahagiakan mereka selagi masih hidup.
Doakan terus dan jangan berhenti walau sudah dingin semua tubuh dan ditutupi kain kafan.
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (QS. Al-Isra; 24)
Ridho ibumu memberikan makna dan dorongan kuat. Ridho ibumu memberi amunisi yang dahsyat pada dirimu. Menguatkan rencana masa depanmu, rencana yang baik beriring ilmu yang kita sandingkan dengan rasa syukur yang tidak pernah berhenti dengan kondisi apapun yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya.
Maka di situlah timbul suatu ketenangan di mana hati, mata dan telinga kita selalu hidup dengan Ayat-ayat Allah yang selalu kita baca, pahami dan berusaha mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari dengan kebesaran-kebesaran Allah serta Karunia Allah yang telah diberikan kepada kita semua.
Teruslah berbuat baik
Teruslah berproses menjadi baik
Teruslah jangan bosan jadi orang baik
Karena hakikatnya manusia itu adalah makhluk yang banyak keluh kesah lagi kikir.
Dengan segala nikmat dan karunia-Nya kadang kita selalu merasa kurang bahkan sampai ada yang mau berkorban dengan segala cara untuk mendapatkanya.
Rel Allah yang sudah ditetapkan-pun sampai terkadang kita sering keluar dari Rel dan aturan Allah.
“Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang- orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” Qs. (At-Tawbah):105.
Banyak manusia yang mengu- rusi dan sibuk yang bukan urusannya, yang bukan wewe- nangnya dalam Rezeki Allah.
Urusan Rezeki itu Urusan Allah dan Allah sudah ukur dengan takaran terbaik me- nurut Dia.
Inti dari semua permasalahan kita adalah sabar menjalan- kanya, Ikhlas dalam mene- rimanya, tekun dalam proses bisnisnya, tetap semangat dalam menggapai cita-cita dan impiannya.
Maka akan terhindar dari sifat Baper alias setiap masalah dan kondisi selalu dibawa perasaan.
Apapun yang terjadi, ujian apapun, hinaan apapun, orang yang tidak mudah baper dia akan terus menik- mati prosesnya.
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam- diam dan terang- terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.” Qs. (Fāţir):29.
Setiap kali ada masalah, bukan langsung menyalahkan orang lain. Bukan langsung tidak mau menerima kritikan dari orang lain. Bukan langsung egois sama pendapatnya.
Akan tetapi, setiap ada masalah mereka merangkul masalah, menghadapi tantangan dan terus berproses dalam mencari solusi.
Apa dan bagaimana sih Baperan itu? Yuk mari kita lanjut di bawah ini....